GAGASAN PEMBANGUNAN BANGSA DIRASA SELARAS, FORUM ALUMNI HMI UNDANG GANJAR SEORANG UNTUK JABARKAN STRATEGI INDONESIA MAJU!

  

Ganjar Pranowo menghadiri forum akademisi alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jaringan Indonesia (JARI) di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis (12/10/). Ganjar diundang secara khusus karena dianggap sebagai Bakal Calon Presiden (Bacapres) yang dinilai punya semangat sama.

Koordinator nasional Jaringan Indonesia Taufiq Hidayat mengatakan bahwa gagasan Ganjar Pranowo dalam membangun Indonesia ke depan selaras. Sehingga, diskusi terbuka menjadi pilihan, alih-alih deklarasi.

"Nah, pada hari ini kita tampilkan dalam satu forum diskusi membuka rahasia sebenarnya ini tantangan dari Pak Ganjar sendiri. Kalau model deklarasi itu sudah gak zaman. Saya ekspos gagasan saja terus di-challenge," ujar Taufiq, dikutip Jumat (13/10/2023).

Forum akademisi ini merupakan sebuah wadah ilmiah yang digagas oleh JARI. Sedangkan, JARI merupakan komunitas alumni HMI lintas generasi yang anggotanya memiliki latar belakang profesi yang beragam, mulai dari akademisi, politisi, birokrat, pengusaha, seniman, dan lain sebagainya.

Dalam kesempatan itu, Ganjar berkesempatan berdiskusi bersama 300 akademisi yang berasal dari 50 Perguruan Tinggi Negeri (PTN), 25 Perguruan Tinggi Swasta (PTS), dan 15 Universitas Islam Negeri (UIN) di seluruh Indonesia. Para akademisi ini terdiri dari Guru Besar dan Doktor dengan jabatan meliputi Rektor, Wakil Rektor, Dekan, Kepala Program Studi, Kepala Jurusan, Kepala Pusat Studi, dan lain sebagainya.

JARI juga menghadirkan 6 orang panelis, di antaranya adalah Airlangga Pribadi (dosen Unair Surabaya), Firdaus (dosen Untirta Banten), Sofyan Sjaf (dosen IPB), Djufri Rays P (Universitas Pattimura Poka), Suparji Achmad (Universitas Borobudur), dan Taufiq Fredrik Pasiak (UPN Veteran Jakarta).

"Oleh karena itu, saat ini kita laksanakan diskusi dan tentu saja kita siapkan dengan panelis yang ada," tambah Taufiq

Dalam forum tersebut, Ganjar berbagi konsep dan strategi dalam membangun bangsa ke depannya. Menurutnya, negara harus hadir di setiap fase kehidupan, mulai dari gratis biaya sekolah, layanan mental health, simplifikasi BPJS, dan jaminan hari tua untuk lansia.

"Caranya penurunan angka stunting, AKI (Angka Kematian Ibu), dan AKB (Angka Kematian Bayi). Lalu, satu keluarga miskin satu sarjana, satu desa, satu puskesmas, dan satu dokter. Kenaikan angka harapan dan kebahagiaan hidup," tutupnya.