Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menilai bahwa Anies Baswedan terlalu banyak lips service soal IKN Nusantara. Dimana IKN adalah bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dijalankan pemerintahan Presiden Joko Widodo dan KH Maruf Amin.
Hal ini disampaikan Habib Syakur pasca mendengarkan jawaban Anies soal IKN Nusantara di Dialog Terbuka yang diselenggarakan oleh Pengurus Pusat Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surakarta.
"Apa yang disampaikan Anies sebenarnya tidak menjawab pertanyaan. Ia hanya berputar-putar soal narasi, padahal jawabannya kan bakal melanjutkan atau tidak, itu poinnya," kata Habib Syakur dalam keterangannya.
Menurutnya, IKN Nusantara akan tetap berjalan sekalipun Anies menjadi Presiden. Kecuali memang ia berani membatalkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara.
"IKN sudah ada UU-nya, investasi sudah masuk dengan bukti sekolah dan rumah sakit dilakukan groundbreaking. Pertanyaannya, apakah mungkin Anies berani menyatakan bakal membatalkan IKN ?," ujarnya.
Habib Syakur berpandangan bahwa Anies sebenarnya takut menyatakan bahwa dirinya akan membatalkan IKN Nusantara. Sebab, ada risiko yang sangat besar ketika ia membatalkan proyek strategis nasional tersebut.
"Saya kira kok Anies karena nggak berani ngomong aja, dia akan berhadapan dengan sentimen luar biasa dari para investor dan tak akan sanggup menangani proyek yang sudah kadung berjalan itu," tuturnya.
Oleh sebab itu, ia menyarankan agar Anies membuat diksi yang lebih related dan bisa ditangkap ujung narasinya ketimbang berputar-putar soal memperdebatkan konsep.
"Kan rakyat khususnya pendukungnya juga cuma butuh jawaban, mau melanjutkan atau tidak. Tapi saya kira pendukungnya dalam posisi ingin Anies membatalkan, pertanyaannya Anies berani menyatakan sikap seperti keinginan konstituennya ?," tukasnya.
Tidak ada komentar: