DEBAT UDAH LEWAT HAMPIR 2 MINGGU, PRABOWO MASIH AJA GAGAL MOVE ON

 

 

Prabowo benar-benar tidak bisa melupakan apa yang terjadi di debat terakhir ketika Ganjar dan Anies kompak bersama-sama menilai kinerja dia sebagai Menhan.

Prabowo kembali menyinggung soal itu saat dia hadir di acara Komunitas Ojol Penggemar Erick Thohir (Ojol ET) di Jakarta Jumat kemarin.

Awalnya, dia bertanya kepada para ojol yang hadir, berapa nilai dirinya.

"Boleh saya tanya satu? Boleh saya minta satu pertanyaan? Saudara kasih nilai berapa kepada saya?" tanya Prabowo.

"100," jawab para ojol serentak.

Prabowo lalu mengungkit kembali bahwa ada orang yang memberinya nilai 11 dari 100. "Saya beberapa hari yang lalu sedih. Saya dikasih nilai 11 dari 100. Emang lo siape? Tanya ini rakyat Indonesia nilainya berapa," katanya.

"100," jawab ojol.

"Wah itu ketinggian. Terima kasih," balas Prabowo.

Usai bertanya, para ojol pun meminta Prabowo untuk berjoget.

Begitulah. Sekian dan terimakasih.

Ternyata Prabowo sedih dia dikasih nilai 11. Coba bayangkan, debat lalu tanggal 7 Januari, sedangkan berita ini tanggal 19 Januari. Artinya sudah hampir dua minggu berlalu dan Prabowo masih belum bisa move on, masih terus terluka dan sakit hati.

Dua minggu masih belum bisa melupakan kekesalan ke Anies. Luar biasa sekali memendam kekesalan. Sampai sekarang, kalau dipikir-pikir, mungkin dia masih emosi dan tidak tenang. Mungkin dia bakal meledak di debat terakhir untuk membalaskan serangan secara besar-besaran.

Padahal itu hal sepele, mau dikasih nilai berapa kek, kalau tidak mau terima ya sudah. Biarin aja lama-lama juga bakal redup.

Ada kutipan inspiratif yang saya sukai sejak dulu. Orang marah hanya kepada kita hanya satu kali, tapi kalau kita terus ingat momen dimarahi itu 10 kali, kita sama dengan menyakiti diri sendiri 10 kali. Itulah yang dialami Prabowo sekarang ini.

Ditanya soal etik, jawabnya Ndasmu etik. Ditanya soal kepemilikan lahan, malah menyebut kata goblok. Disindir nilai rendah, dia tidak bisa move dan curhat ke mana-mana.

Seorang pemimpin itu, masalah lebih baik disimpan sendiri, jangan bocorkan ke rakyat. Apalagi ini masalah yang sebenarnya urusan pribadi, masa dikoar-koarkan ke publik. Ini baru masalah beginian, gimana dengan masa negara yanh rumit? Mau curhat ke rakyat sambil marah-marah?

Ngomel-ngomel tidak akan bisa menyelesaikan masalah. Malah bikin perasaan makin teriris dan luka makin dalam. Apa bedanya dengan SBY dulu yang suka prihatin dan curhat di medsos? Pemimpin harus kuat mental dong. Masa disenggol dikit aja, langsung terbawa emosi sampai berminggu-minggu? Payah.