Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo membeberkan 21 program unggulannya saat Dialog “Capres Bersama Kadin: Menuju Indonesia Emas 2045” di Ballroom Djakarta Theater, Jakarta, Kamis (11/1/2024).
Ganjar Pranowo pun memaparkan tentang Program Ekonomi yang sejalan dengan Roadmap Indonesia Emas 2045. Diketahui, Ganjar yang berpasangan dengan Calon Wakil Presiden (cawapres) Mahfud MD itu mengusung 21 program unggulan yang menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga 7% dan pembukaan 17 ribu lapangan pekerjaan selama kurun waktu 2024-2029.
Program yang menjadi fokus yakni mencakup ketahanan pangan melalui modernisasi pertanian, pengembangan industri kesehatan diantaranya melalui peningkatan anggaran R&D hingga 1% dari APBN, hilirisasi industri, meningkatkan kapasitas usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar bisa naik kelas, dan pembangunan yang berkelanjutan melalui upaya pengurangan emisi karbon dengan memanfaatkan energi ramah lingkungan.
Ganjar mengungkapkan, ada tiga hal yang harus dijalankan terkait Program Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Pertama, pelaku UMKM harus mengetahui terlebih dulu produk apa saja yang dikategorikan unggulan. Dan, setelah product knowledge dikuasai, pemerintah akan memberikan assessment.
“Di sinilah nanti pemerintah akan memberikan pelatihan. Setelah UMKM mulai, kemudian pemerintah akan membantu membuka akses agar UMKM bisa mendapatkan pembiayaan dengan bunga yang rendah,” jelas Ganjar.
Ketiga, setelah UMKM naik kelas, pemerintah akan memberikan pendampingan sehingga pelaku UMKM dapat memasarkan produknya baik di dalam maupun luar negeri.
Pada dialog yang dimoderatori ekonom Aviliani, Ganjar menanggapi sejumlah pertanyaan pelaku usaha mengenai sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta, yang saat ini belum optimal dan bahkan terkesan bersaing.
Menurut pandangan Ganjar, BUMN pada dasarnya tidak melulu bicara soal laba, tetapi menjadi pioner sektor-sektor yang belum berkembang.
“Apabila ada sektor mulai tumbuh, sepatutnya dipercayakan untuk melibatkan swasta dalam pengembangan selanjutnya. Jadi, kalau ada BUMN yang punya turunan bukan hanya anak usaha, juga cucu-cucu bahkan cicit-cicit perusahaan dan bersaing dengan swasta. Ini yang harus diperbaiki,” ujar Ganjar.
Sementara itu, isu-isu terkait energi bersih, Ganjar menjelaskan bahwa peralihan ke energi bersih perlu dilakukan secara bertahap. Saat ini, Indonesia masih mempunyai sederet sumber daya alam fosil yang dimanfaatkan.
Di sisi lain, masih ada potensi energi di dalam negeri yang dapat dimanfaatkan secara optimal, seperti energi panas bumi (Geothermal). Ganjar menyatakan, dalam upaya mempercepat peralihan, pemerintah akan menjalin kemitraan erat dengan negara lain.
“Di Laut Tiongkok Selatan, Blok Alpha Delta di Laut Natuna, saya sampaikan itu dieksploitasi. Karena, satu, kita dapat gasnya. Kedua, geopolitiknya kita menguasai. Ketiga, lapisan pertahanannya akan kita bikin di sana. Jadi dapat ketiga-tiganya dan menyerap tenaga kerja,” tutur Ganjar.
Tidak ada komentar: