KACAU, NASDEM KEBAKARAN JENGGOT MAIN SOMASI HASIL SURVEI

  

Kalau kita melihat hampir semua survei, maka elektabilitas Anies sudah tidak bisa diperbaiki. Ibarat gak ada obat lagi. Selalu langganan peringkat satu dari bawah.

Tapi lembaga survei LSI Denny JA sempat mengumumkan hasil survei di mana, dengan sangat menyedihkan, elektabilitas Anies di Sumatera Utara hanya 5 persen doang. Hiks, hiks, hancur banget, hahaha.

Ternyata hasil ini membuat Nasdem agak marah dan protes. Kebakaran jenggot malah. Nasdem Sumut langsung melayangkan somasi terhadap hasil survei ini.

"Tentang elektabilitas bakal calon presiden yang disurvei khususnya di Sumatera Utara. Dimana disebutkan dalam rilis itu, Pak Ganjar memperoleh 65%, kemudian Pak Prabowo memperoleh 30%, dan Pak Anies Rasyid Baswedan hanya memperoleh 5%," kata Ketua DPW Nasdem Sumut.

"Kami memprediksikan Anies Baswedan akan menang secara mutlak di 20 kabupaten atau kota itu. Oleh karena itu, kami meminta dengan tegas kepada LSI Denny JA, untuk menyampaikan bagaimana penerapan dan metodologi yang dilakukan dalam survei tersebut," katanya.

Yah, mau gimana ya. Bukankah dari dulu survei Anies memang sudah jeblok dari sono? Jadi maunya Anies dapat elektabilitas 90 persen mengalahkan Ganjar dan Prabowo?

Baru kali ini saya mendengar ada pihak yang mau mensomasi hasil survei. Setahu saya hasil survei tidak mengikat secara hukum, tidak 100 persen akurat karena ada istilah margin of error sekian persen. Kalau dirasa tidak sesuai ya keluarkan hasil survei internal yang katanya memenangkan Anies. Gitu aja kok repot.

Kalau mau gugat atau somasi, biasanya terkait hasil quick count yang abal-abal. Di pilpres dulu, kelompok Prabowo paling senang dengan hal ini, merasa menang karena hasil quick count yang beda dari hasil quick count lembaga survei kredibel. Siapa sih yang tidak tahu drama dan adegan fenomenal sujud syukur sampai nangis haru?

Seharusnya, dapat angka 5 persen sudah boleh bangga dan bersyukur. Toh, banyak yang merasa Anies seharusnya cuma dapat elektabilitas 1 persen, hehehe. Anggap saja angka 5 persen itu sebagai bonus atau kebaikan hati lembaga survei.

Kalau Nasdem dan PKB nekat somasi, ini sama saja bikin blunder besar. Baru hasil survei aja udah somasi. Gimana kalau hasil quick count kalah? Mau demo berjilid-jilid? Atau mau gugat sampai ke Mahkamah Agung?

Harusnya suruh Anies introspeksi diri, kenapa elektabilitas bisa hancur, kenapa rakyat ogah memilih dia. Koreksi diri dan perbaiki diri, bukan ancam somasi lembaga survei. Ini sama saja bikin komedi yang tidak lucu.