Subscribe Us

banner image

Technology

Sports

BAHAS RASIO PAJAK, GIBRAN MALAH BIKIN ANALOGI BINATANG DIGEMUKKAN

  


Ada satu hal lucu ketika debat cawapres semalam. Mahfud Md mempertanyakan rasio pajak sebesar 23 persen yang dibahas Gibran, seperti yang tertuang dalam program kerja.

Mahfud menyebut target 23 persen rasio pajak sangat tidak masuk akal. Menurut Mahfud, pertumbuhan ekonomi Indonesia harusnya 10 persen jika memakai target rasio pajak 23 persen.

Sedangkan kenyataannya, pertumbuhan ekonomi Indonesia selalu di kisaran 5-6 persen. "Sekarang pertumbuhan ekonomi hanya tumbuh 5-6 persen, lalu bagaimana Anda mau menaikkan pajak. Orang insentif pajak saja orang tidak mau ambil," kata Mahfud.

Gibran lalu menjawab bahwa rasio pajak dan menaikkan bea adalah dua hal yanh berbeda. Dia bilang, penerimaan bea bisa dilakukan dengan membentuk Badan Penerimaan Pajak yang dikomandoi presiden.

"Jadi, mempermudah koordinasi dengan kementerian terkait. Jadi, DJB (Direktorat Jenderal Pajak, red) dan bea cukai dilebur jadi satu, sehingga fokus dalam penerimaan negara saja, sehingga tidak mengurusi pengeluaran negara," kata Gibran.

Jawaban Gibran ini tidak menjawab tentang angka 23 persen tadi sehingga Mahfud tanya lagi.

"Anda bicara 23 persen. 23 persen dari apa ini? Kalau anda bicara beda antara penerimaan pajak dan ratio atau tax ratio pajak. Kan, kalau persen kaitannya dengan PDB. Apa 23 persen dari APBN atau apa," tanya Mahfud kepada Gibran.

Dia kemudian mengingatkan kepada Gibran untuk berhati-hati mewujudkan rasio pajak 23 persen dengan cara menaikkan bea terhadap rakyat.

"Hati-hati, lho, rakyat sensitif kalau pajak dinaikkan. Karena kita sudah berkali-kali menawarkan, tax amnesty ndak jelas hasilnya. Kemudian insentif pajak ditawarkan pemerintah, tetapi ndak ada yang mau," kata Mahfud.

Nah, kelucuan pun dimulai. Gibran membuat sebuah analogi kebun binatang.

"Pak, yang saya klarifikasi tadi tax ratio dan menaikkan pajak, itu beda. Kita ini tidak ingin berburu di dalam kebun binatang. Kita ingin memperluas kebun binatangnya. Kita tanami, binatangnya kita gemukkan," katanya.

Gibran mau membuat analogi tapi blunder. Banyak netizen merasa Gibran tidak etis menggunakan istilah binatang. Lagipula, binatangnya kalau sudah digemukkan, lalu diapain? Dipotong gitu?

Seperti yang saya katakan berulang kali, Gibran kalau dikasih pertanyaan unpredictable, bakalan keringat dingin dan ngawur. Kalau dia maksa menjawab, ucapannya bakal belepotan dan kelihatan seperti anak kecil yang mau mengarang bebas.

Sebagai pengingat, Gibran pernah membuat kebijakan menaikkan PBB di Solo meningkat sampai 300 persen.

BAHAS RASIO PAJAK, GIBRAN MALAH BIKIN ANALOGI BINATANG DIGEMUKKAN BAHAS RASIO PAJAK, GIBRAN MALAH BIKIN ANALOGI BINATANG DIGEMUKKAN Reviewed by TELINGA RAKYAT on Desember 24, 2023 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Subscribe Us

Diberdayakan oleh Blogger.