Subscribe Us

banner image

Technology

Sports

CEGAH CONFLICT OF INTEREST, PENELITI IMPARSIAL: PENJAHAT HAM TIDAK BOLEH JADI PRESIDEN!

  


Isu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) selalu muncul jelang Pemilihan Umum (Pemilu).

Menanggapi hal tersebut, peneliti Imparsial Al Araf menerangkan, para capres harus 'ditelanjangi' masa lalu para capres.

"Justru harus dilakukan, untuk memastikan Indonesia memilih presiden yang paling bersih," kata Al Araf dalam diskusi di Youtube Mind TV Indonesia, Selasa (5/9).

Menurut Al Araf, aktivis HAM dan orang-orang yang pernah menjadi korban pelanggaran HAM boleh menolak para terduga pelaku untuk menduduki jabatan sipil apalagi presiden.

"Bahwa para penjahatan korupsi dan HAM yang pernah terlibat di masa lalu tidak boleh menjabat posisi strategis apalagi presiden. Hal ini agar tidak terjadi conflict of interest," ujarnya.

Penolakan tersebut, lanjut Al Araf, merupakan hak rakyat untuk memastikan clean and good goverment.

"Kita sedang menyuarakan moralitas, HAM yang secara penuh dilakukan bukan hanya pemilu dan setelah pemilu serta sepanjang pemerintah belum menuntaskan kasus HAM masa lalu," tegasnya.

Kata dia, Pemilu sesungguhnya suatu proses penghukuman anggota DPR yang selama ini tidak melakukan kerja yang tidak benar.

"Kandidat Presiden juga sama. Jangan pilih mereka yang pernah terlibat kasus HAM masa lalu, Itu bagian dalam hukum. Sepanjang keadilan belum ada. Maka mereka tidak layak dipilih," ujarnya.


CEGAH CONFLICT OF INTEREST, PENELITI IMPARSIAL: PENJAHAT HAM TIDAK BOLEH JADI PRESIDEN! CEGAH CONFLICT OF INTEREST, PENELITI IMPARSIAL: PENJAHAT HAM TIDAK BOLEH JADI PRESIDEN! Reviewed by TELINGA RAKYAT on September 08, 2023 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Subscribe Us

Diberdayakan oleh Blogger.