“TAMPARAN KERAS” JOKOWI UNTUK PRABOWO SOAL BELANJA ALUTSISTA

  

Nampaknya Jokowi, orang yang akan memberikan tongkat estafet kepemimpinan nasional kepada Ganjar Pranowo, sudah tidak bisa sabar lagi melihat perangainya Prabowo yang sering beli barang mendekati sampah dan nyaris loak karena barang bekas.

Harusnya Prabowo punya malu dan tahu diri, balikin tuh duit rakyat yang sudah sangat banyak dibuang-buangin sama dia untuk beli barang rongsok! Masih mau bilang Jokowi dukung Prabowo? Mimpi saja seperti Somad mimpi 5 kali Prabowo naik kuda-kudaan.

Tindakan Prabowo ini menyulut kemarahan Jokowi, tapi Jokowi memang namanya orang yang baik dan tidak memunculkan kemarahan di depan umum. Joko Widodo akhirnya mendapatkan momentum terbaik untuk menegur dengan keras Prabowo, yaitu di HUT TNI.

Sebagai pecatan TNI, orang ini disikat habis oleh Joko Widodo soal pembelian alutsista bekas. Joko Widodo pun sampai bertanya, bahwa apakah negara ini perang atau tidak sehingga harus beli pesawat. Betul bahwa mau perang atau tidak, harus ada alutsista.

Tapi kalau pun mau beli pesawat untuk persiapan perang, beli yang baru lah! Jangan beli barang bekas, yang seharusnya jadi barang hibahan, tapi malah dibeli. Ini ibarat orang mau berderma, tapi sok jual mahal, maunya beli. Kalau pakai duit sendiri gapapa, tapi ini duit rakyat!

"Mesti ada skala prioritas, alutsista itu penting. Tetapi dilihat apakah ada yang lebih penting. Apakah kita akan perang apa nggak. Jadi yang didahulukan yang mana, yang skala prioritas yang mana," kata Jokowi di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023).

Disuruh tahu diri dan tahu skala prioritas. Tamparan keras dari orang yang akan diteruskan oleh Ganjar Pranowo, kepada Prabowo, adalah hal yang harus dilakukan demi efisiensi perbelanjaan. Kalau mau belanja, harus barang bagus dan pahami skala prioritas.

Kita tahu bahwa alutsista di negara ini masih parah. Tapi yang parah itu bukan pesawat melainkan alutsista lautan. Lihat kan waktu Prabowo jabat jadi menhan, ada kapal perang laut, yakni kapal selam yang hilang dan seluruh kru dinyatakan “on eternal patrol”.

Joko Widodo pun mengatakan dengan jelas yang harus dilakukan bukan beli barang tua, tapi melakukan peremajaan alias modernisasi. Bukan malah “Tua-isasi”. Ini seperti penerus negara dan bangsa ini.

Penerus Jokowi harus yang lebih muda, ini namanya modernisasi. Bukan malah Prabowo yang kalau mau pakai istilah, namanya “Tuaisasi”.

“Modernisasi alutsista harus menjadi bagian penting dari perkembangan investasi industri pertahanan dalam negeri. Sehingga harus didorong transfer teknologi, harus didorong peningkatan SDM, dan harus diutamakan produk dalam negeri”.