Pengamat komunikasi politik Hendri Satrio menilai masyarakat Indonesia semakin cerdas dalam menentukan pemimpinnya. Hal itu terbukti dari elektabilitas pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang sulit melejit.
“Sudah pakai namanya Jokowi, seharusnya (elektabilitas) Prabowo lewat 50% dengan cepat. Sekarang 40% saja susah,” kata Hendri di Amaris Hotel, Jakarta Pusat, Kamis (4/1).
Hendri mengutip hasil survei terbaru dari Indonesia Data Insight. Survei itu menunjukkan elektabilitas Prabowo-Gibran di angka 35%.
“Masyarakat punya penilaian kritis dan tajam dibanding Filipina dengan Bongbong Marcos yang mengesampingkan (fakta dirinya) anak Ferdinand Marcos,” ujar dia.
Hendri menyebut pola kampanye Prabowo-Gibran mirip dengan Bongbong Marcos. Mereka membentuk citra diri seperti gemoy dan enggan datang diskusi untuk mencegah blunder.
“Tapi masyarakat Indonesia tidak lupa sejarah siapa Prabowo dan ingat pernyataan Gibran (tidak terjun ke politik) di awal Jokowi berkuasa,” ucap dia.
Survei Indonesia Data Insight dilakukan pada 15 Desember hingga 22 Desember 2023. Responden survei mencapai 1.200 orang yang telah memiliki hak pilih atau berusia di atas 17 tahun. Penelitian ini menggunakan metode random purposive di 416 kabupaten dan 98 kota. Margin of error ± 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95%.
Tidak ada komentar: