MENAG YAQUT SERING SENTIL PASANGAN “AMIS”, CYBER INDONESIA: IA KECEWA, HARUSNYA IMIN MERAWAT NU JUSTRU MERAWAT MUSUH NU!
Ketua Cyber Indonesia, Husin Shihab meyakini Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut kecewa Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mau menjadi cawapres bakal capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan.
Pasalnya menurut Husin, Anies Baswedan seirisan dengan kelompok yang memusuhi Nahdatul Ulama (NU), dari mulai Partai Keadilan Sejahtera (PKS) hingga alumni aksi bela Islam 212.
"Haqqul yakin gus @YaqutCQoumas juga kecewa sama @cakimiNOW kok mau jadi Bacawapres Anies yang uda jelas Anies itu seirisan dengan PKS, HRS & geng 212 wa bainahum yang selama ini memusuhi @nahdlatululama & @Official_Ansor," ungkapnya
Sehingga ia menilai bahwa seharusnya Cak Imin tidak merawat Anies, namun NU. " Mestinya NU yang dirawat ini kok malah rawat yang memusuhi NU?!" imbuhnya dikutip dari akun X pribadinya, Rabu (4/9).
Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut menegaskan tidak akan mencabut pernyataannya tentang ajakan untuk tidak memilih bakal capres yang mempunyai rekam jejak politisasi agama.
Hal ini disampaikan Gus Yaqut menanggapi pernyataan Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid yang menyebut akan mendisiplikan dirinya.
"Saya enggak akan mencabut pernyataan saya, (soal jangan pilih bakal capres yang pernah gunakan politisasi agama)," kata Gus Yaqut di gedung DPR, Jakarta, Senin (2/10/2023).
Gus Yaqut menilai bahwa pernyataan yang disampaikannya tidak salah, karena politisasi agama memang tidak boleh dilakukan, sehingga ia tidak akan mencabut omongannya.
"Ya enggak boleh, setuju nggak kalian soal politisasi? Boleh nggak? Saya tanya boleh nggak politisasi agama? Engga kan, ya jangan. Agama itu harus menjiwai setiap perilaku kehidupan kita termasuk dalam berpolitik, tetapi jangan gunakan agama untuk berpolitik, itu saja ya masa begini juga kemudian ditertibkan, ya monggo," ucapnya.
"Untuk satu hal itu, ya untuk apa mencabut omongan saya yang menyarankan kepada publik agar melihat track record calon pemimpin agar jangan hanya terpesona dengan janji-janji dengan mulut manis, mencabut itu saya nggak mau," tandasnya.
Tidak ada komentar: